TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyoroti ihwal tingginya kenaikan anggaran pembangunan infrastruktur di tengah kesulitan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19. Anggaran infrastruktur naik dari Rp 281,1 triliun di tahun 2020, menjadi Rp 414 triliun di tahun depan.
"Business as usual, pembangunan infrastruktur atau alokasi infrastruktur tertinggi sepanjang sejarah di tengah Covid-19, gila luar biasa," kata Faisal dalam diskusi virtual, Kamis, 3 September 2020.
Sementara anggaran kesehatan itu turun. "Jadi lebih penting menyelamatkan proyek-proyek infrastruktur ketimbang menyelamatkan nyawa manusia dengan memvaksikan secara gratis," ujar dia.
Padahal, menurutnya, menyelamatkan hidup akan menyelamatkan perekonomian, bukan sebaliknya.
Adapun dana PEN yang naik, yaitu untuk sektoral K/L dan Pemda bertambah menjadi Rp 136,7 triliun di 2021 dari sebelumnya Rp 106,1 triliun di tahun ini.